Sabtu, 06 November 2010

kUPINANG ENGKAU DENGAN AL- QUR'AN.wmv By : Humaira Fii Hamra








Adalah impian setiap wanita muslim memiliki seorang harim hujoz (hafiz), ketika ijab qabul ia mempersembahkan lantunan ayat-ayat al-qur'an sebagai maharnya dari surat khusus atupun seluruh juz dari al-qur'an tersebut..

jikalah aku menjadi wanita beruntung yang mendapat pinangan seperti itu, banjirlah wajah ku ini dengan air mata haru, tak dapat aku ungkapkan rasa syukur ku atas karunia yang telah IA beri atas ku, harim seperti itu adalah idaman siapapun idaman seluruh muslimah,..

akan tetapi tentu ia tak hanya hafal saja tetapi juga menjadikan Qur'an itu pedoman hidupnya dan ia jua mengamalkan seluruh kandungan dari setiap ayat suci itu untuk membimbing sang jauzah bersamanya ke jalan yang di ridhoinya bersama-sama membangun dan membentuk islam ke arah yang lebih baik dengan mempersembahkan generasi terbaik.

tapi tak kah ada yang menyadari, hujoz zaman ini ada saja yang buruk sikapnya yang hanya hafal al-qur'an akan tetapi tak bisa mengamalkan dalam hidupnya, hafalannya hanya untuk kebanggaan dirinya sendiri, ia pamerkan ia sohorkan agar di puji-puji, sedangkan sifatnya tak sama sekali mencerminkan al-qur'an, padahal hafalannya itu akan menjadi tanggung jawabnya.

AL-QUR'AN... mahar yang lebih berharga dari apapun.. uang, emas, rumah dan segala macam mahar yang berbentuk materi tak lah menimbulkan kesejukan, kesyahduan, dan sentuhan batin yang paling dalam. hanya memuaskan nafsu saja..
berbahagialah kalian para muslimah yang mendapatkan takdir khair fi ddin ... Selengkapnya...

Dans Penantian.wmv







aku akan trus menanti siapapun engkau yang akan jadi takdir ku kelak, karna penantian adalah suatu hal yang pasti semua orang alami tak kan ku ingkari itu...

penantian panjang...
akan tetapi ku pun kan lelah menanti jua menunggu, ku berdo'a agar allah memudahkan segalanya untuk ku hambanya yang dhaif dan sering alfa ini..

"Allahumma sahhil 'alayya..." Selengkapnya...

Selasa, 02 November 2010

Sabar yang Kreatif



Judul buku : Menuju Hidup Islami
Pengarang : Roni Izmail
Penerit : Pustaka Insan Madani
Halaman : 238


Kegelisahan dan ketakutan akan selalu muncul dalam kehidupan manusia dan menjadi kodrat kehidupan bagi mereka. Namun tentu kita tidak perlu takut sebab segalanya merupakan cobaan dari Allah Swt. Jika kita mampu mengelola cobaan itu secara kreatif dan dinamis, justru ia akan melahirkan harapan yang menguntungkan. Seandainya gagalpun, orang sabar akan tetap merasakan nikmat dari apa yang telah di upayakannya. Dan islam pun memerintahkan kepada ummatnya agar selalu berlaku optimistis dan sabar dalam masalahnya ataupun cobaannya karena sabar memang merupakan salah satu kriteria iman kepada Allah Swt.


Sabar tidaklah statis, ia sesungguhnya merupakan sikap kreatif yang di kelola dengan tindakan dan kerja keras yang di bangun atas iman. Karenanya setiap mu’min tidak boleh putus asa. Tetapi ia erusaha berfikir keras dan bersungguh-sungguh agar dapat menemukan jalan keluar dari setiap ketakutan dan kegelisahan meskipun berat derita yang harus ditanggungnya. Sesungguhnya putus asa tidak memberikan keuntungan sedikitpun bahkan hanya akan membunuh karakter kehidupan seseorang.
Kualitas keimanan dan kesabaran seseorang akan tampak nyata di saat menghadapi musibah. Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya sabar adalah pada satu menghadapi cobaan yang pertama”. Dengan demikian seseorang dikatakan kurang memilliki integritas keimanan apabila reaksi pertama terhadap masalh idpnya yang sulit di ekspresikan secara emosional.
Sesungguhnya indah prilaku orang yang sabar. Allah Swt akan memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar yaitu orang-orang yang apabila di timpa musibah mereka berkata “innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah orang-oarang yang mendapatkan berkah yang sempurna dan rahmat dari Allah Swt dan merekalah orang-orang yan mendapatkan petunjuk (Qs. Al-baqarah:156-157). Pada akhirnya kita yang beriman kepada Allah, kita harus terus berusaha keras secara kreatif mencari solusi dari setiap keadaan yang membuat kita gelisah dan takut. Apabila secara pribadi kita harus mengatur persoalan diri sendiri maka kita juga harus membantu memecahkan masalah orang lain. Sebagai mana dalam syair-yair kesabaran “ kesabaran demikian indah dimana saja kecuali kepada-Mu, sabar mu tidk lah indah. Aku akan sabar untuk ridho-Mu, namun rindu menghancurkan diriku, cukuplah bagiku bila engkau ridho meskipun aku binasa karna kesabaranku. Aku bersabar walau belum ku lihat kehendak-Mu atas sabarku. Selalu ku sembunyikan ragam petaka yang kau kenakan padaku, pada diriku ada tempat sabar. Takut diriku dan hatiku mengeluh atas deritaku sampai air mataku mengalir penuh misteri dan aku sendiri tak tahu. telah ku rasakan dua keadaan .. “Derita dan Bahagia.” Bila keduanya berlalu dengan waktu, aku pasti merasakan kepergiannya. Segala deita yang menimpa diriku kurasakan dengan penuh kesabaran. Sabar ku jadikan pakaian dan selimutku, aku selalu berkata menasehati diriku .. “SABARLAH!!”. Ataukah hebinasaan akan menghancurkan diriku ..?? derita demi derita andai saja sabar mampu menggesernya, lenyaplah derita itu tidaklah seseorang akan merasakannya..

sumber : wardah magazine
Selengkapnya...

SERUSAK DAN SEBAHAGIANYA MANUSIA




Sudah menjadi lumrah dalam kehidupan bahwa segala sesuatu itu ada kebalikan dan ada dua pilihan antara yang baik dan buruk, kebaikan selalu identik dengan hal-hal yang menyulitkan, sementara keburukan tentu sebaliknya seperti di terangkan dalam sebuah hadits,
الجَنَّّةُ خُفََّتْ بِالمَكَارِهَ وَ النَّارُ خُفَّتْ بِالشَهَاوَتِ
“surga itu di kelilingi oleh hal-hal yang haram dan neraka di kelilingi dengan hal-hal yang menyenangkan (syahwat)”.
Surga dalam hadits di atas di tunjukan kepada kebaikan yang kadang kala memang sulit untuk dipertahankan, sedangkan neraka dimaksudkan kepada hal keburukan yang penuh dengan kesenangan-kesenangan yang menyesatkan.
Dalam konteks diatas tentu ktia telah faham bahwa dalam kehidupan mausia ada dua jalan yang dapat di pilih, baik atau buruk hal tersebut menadi pilihan si penjalan kehidupan. Adapun di rubik Dirosah Islamiah ini akan di jelaskan sebuah petuah yang di ambil dari kitab “Nashoihul ‘Ibad” karangan seorang Imam besar yang lahir di Banten, Imam Nawawi :

1. Sebahagianya manusia
أَسْعَدَ النَاِس مَنْ لَهُ قَلْبٌ عَالِمٌ وَ بَدَنٌ صَابِرٌ وَقَنَاعَةٌ بِمَا فِي اليَدِ

“Sebahagia-bahagianya manusia adalah siapa yang mempunyai hati yang alim, mempunyai badan yang sabar, menerima dengan apa yang ada di tangannya”.

Ada tiga bagian dalam penjelasan diatas,
• Yang mempunyai hati yang alim
yaitu orang yang tahu bahwa Allah Swt selalu bersamanya.
• Yang mempunyai badan yang sabar
yaitu orang yang selalu bersabar dalam kehidupannya biar susah maupun
senang.
• Yang menerima dengan apa yang ada di tangannya
yaitu orang yang menerima dengan ikhlas dari apa yang di berikan allah kepadanya ketika tak mendapatkan apa yang ia inginkan.

2. Serusaknya mausia

سُوءَ النَاسِِِِ مَنْ فُضُوْلُ الكَلامِ وَ فُضُوْلُ الطَََعَامِ وَفُضُوْلٌ المَنَامِ


“Serusak-rusakya manusia adalah siapa yang banyak bicara, banyak makan, banyak tidur”.

Tidak jauh berbeda dengan penjelasan nomor satu, penjelasan inipun mempunyai
Tiga bagian,
• Banyak bicara ( yang tak ada manfaatnya )
yaitu orang yang selalu berbicara dan berkata hal yang sia-sia dan tak penting seperti meng-ghibah.
• Banyak makan (yang sama sekali tak menolong pada agama )
yaitu orang yang banyak makan akan tetapi tidak ada ibadah dalam hidupnya dan itu tak dapat menjadi sebuah pertolongan untuk memangun agamanya.
• Banyak tidur ( yang sama sekali tak bermanfaat pada agama )
yaitu orang yang suka tidur dan selalu meninggalkan ibadah yang sama sekali tak bermanfaat untuk agamanya.

Dari kedua penjelasan diatas terdapat perbedaan yang amat mencolok antara kebaikan dan keburukan bagaikan siang dan malam putih dan hitam. Selanjutnya hanya masing-masing dari individual-lah yang dapat menilai dan mengambil hikmah dari penjelasan di atas, semoga tulisan pendek ini dapat memberkan pelajaran untuk kita ( sebagaimana judul rubik “dirosah”) agar senantiasa memilih jalan kebaikan dalam hidup yang fana ini agar menjadi sebahagia-bahagianya manusia.

[ummah] sumber : nashoihul ‘ibad
Selengkapnya...

Al - yaqin Kemilau Anugrah Cahaya Qalb



Al-Yaqin ( Yakin atau keyakinan ) merupakan tingkat tertinggi dari keimanan. Jika keyakinan itu telah tumbuh dalam diri seseorang, niscaya keimanan pun akan tumbuh dalam dirinya. Sehingga, seseorang akan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keyakinan tidak datang dengan tioba-tiba menghampiri. Namun kita berusaha untuk mendapatkannya. Seseorang dapat mmpertebal keyakinan sesuai dengan tingkat kemampuan nya.

Keyakinan merupakan cahaya Ilahi yang menerangi hakiki manusia. Dengan cahaya inilah akan muncul pengaruh-pengaruh yang dapat membuahkan hasil ilmu dan keyakinan. Misalnya, buah dari keyakinan diibaratkan dengan seseorang ang melihat api dan asap dirumahnya, lalu dia yakin bahwa rumah nya terbakar. Dengan segera dan yakin bahwa rumahnya terbakar, maka ia segera mematikan api tersebut. Bila keyakinan tersebut tidak muncul dalam diri seseorang maka tidaklah mungkin ia akan tergerak untuk segera melakukan apa yang mengancamnya.
Namun terkadang, keyakinan juga mampu terkalahkan oleh kekuatan imajinasi dan logika. Contohnya : seseorang merasa takut terhadap jenazah yang diletakan disebuah kamar dan gelap gulita, padahal ia yakin bahwa orang mati tidak akan mampu melakukan sesuatu, jasad itu bagaikan seonggok kayu kering yang tak dapat bergerak. Namun apa yang menyebabkan ia takut terhadap mayat?? Ini membuktikan bahwa kekuata hayalnya telah mendominasi dan menghalangi pengaruh keyakinannya.
Seseorang meyakini adanya kematian yang akan menjemputnya kapanpun jua. Namu mengapa ia begitu kikir, tamak dan suka mentulut api permusuhan, tindakan orang yang meyakini adanya kematian itu tak ubahnya orang yang meragukan terjadinya kematian dan tidak yakin terhadap terjadinya kematian didunia dan adanya kehidupan kekal diakhirat nanti.
Orang yang menyakini hari akhirat dan adanya balasan dihari tersebut, ia senantiasa akan menjaga ucapan dan perilakunya dengan benar dan hati-hati. Namun orang yang yakin pada hari akhirat, masih banyak yang lalai dan minimnya perhatian terhadapnya. Allah berfirman dalam surat Al-A’Raf : 179.

..... وَ لَهُمْ َأَََعْيُنُ لايُبْصِرُوَْنَ ِبِِِهَا وَلهُمْ ََأذَانَ لا َيَسْمَعُوْنَ ِبهَا أََؤَلََئِكَ كالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلّّ .......

Artinya : “ … Mereka mempunyai mata ( tetapi ) tidak digunakan untuk melihat ( tanda-tanda kekuasaan Allah ) dan mereka mempunyai telinga ( tetapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah ) mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka labih sesat lagi …. ” ( surat Al-A’raf :179 )
Tanamkanlah keyakinan dalam diri demi meraih keimanan. Yakin berarti menyakini sesuatu tanpa secuilpun keraguan. Dan keimanannya tak tergoyahkan tatkala didera keraguan-keraguan. Al-yakin lahir dari cahaya yang menyinari hati dan membersihkan kotoran keragu-raguan.
Hal-hal yang menambah keyakinan dan keimanan adalah beribadah dengan ikhlas, terutama duduk bersama orang-orang baik dan ahli yakin. Misalnya mulai dari sholat, puasa, dzikir, membaca Qur’an, infaq, dll. Yang demikian itu senan tiasa menganugrahkan kemilauan cahaya akhlah yang indah dan perbuatan yang baik.
Firman Allah dalam surat At-Tahrim : 8

......نُوْرُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِهِمْ وَ بِأَيْمَانِهِمْ....

Artinya : “....Sedangkan cahaya mereka memancar dihadapan dan disebalah kanan mereka.....” (At-Tahrim : 8 )

Setiap ibadah yang dilakukan dengan benar dan khusyu akan menambah terang cahaya dalam hati dan menjadikan mudah dalam menerima cahaya pengetahuan dan keyakinan.
Marilah kita meyakini hati, jiwa dan raga kita untuk lebih dekat kepada sang kholiq. Karena dengan keyakinan, senantiasa menjadi obat dan mencegah kedengkian serta keragu-raguan yang selalu bersemayam dan merasuk dalam hati setiap insan.
Marilah kita sama-sama meraih keimanan agar mencapai tingkat yakin. Bila percaya diri seseorang lemah atau terjangkit virus keraguan dapat dikatakan dengan tegas bahwa ia belum mendapatkan keyakinan. Keimanan yang dibarengi dengan keyakinan adalah keimanan yang bernilai.
Yakin berarti percaya atas kenyataan dan bersifat konsisten artinya tidak dapat digemingkan oleh apapun. Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang beriman dan meyakini Allah SWT, hari akhir syurga dan neraka. Amien ya Rabbal A’lamien.

sumber : wardah magazine
Selengkapnya...

Miracle of ramadhan (cerpen)




"Fadli…!” Teriak umi memanggil anak laki-lakinya yang keluar rumah dalam keadaan marah.
“Umi_ sudahlah Ka’ Fadli tak akan mendengarkan Umi.” Ucap Najwa, sang adik menenangkan ibunya yang baru saja bertengkar dengan kakak laki-laki semata wayangnya itu.
“Tapi Najwa , Umi khawatir dengan kakakmu, Umi takut terjadi apa-apa dengannya di luar sana.” Jawab Umi dengan hati yang resah.
“Najwa mengerti perasaan Umi. Tapi biarkan saja ka’ Fadli pergi supaya kakak berpikir apa yang ia lakukan pada Umi, bagi najwa ka’ Fadli keterlaluan, ka’ Fadli hampir berani menampar Umi, kan????”
“Umi tau kakak berubah. Ia tidak bisa menerima kepergian Abimu, tapi Umi juga takut karena kekesalannya ia menjadi liar, menjadi anak yang tidak umi kenal, dan akan meninggalkan umi lagi seperti Abimu.”
Tiba-tiba Umi menangis, membuat Najwa ikut menangis. Mereka baru saja kehilangan orang yang dicintai 2 minggu yang lalu akibat kecelakaan.

****

Hampir satu bulan Fadli meninggalkan Najwa dan Umi,. Kini najwa hanya berdua bersama Umi dirumah menjalani hidup dari gaji pensiunan Abi.
Keresahan Najwa semakin tak tertahankan. Keberadaan kakaknya ia tidak tahu sama sekali, Najwa berpikir kenapa kakaknya berubah seperti itu. Najwa memang sempat mendapat kabar dari beberapa orang yang pernah melihat kakaknnya, mereka mengatakan bahwa kakaknya sekarang suka ikut-ikutan balapan liar dan semat diincar polisi.
Mengapa kakak berubah, dan mereka dulu pernah bertengkar karena kakaknya hampir saja kafir. “Fadli sampai kapan kamu gak jelas kayak gini, hidup diluar hanya menyusahkan orang lain”
“Umi tahu apa tentang Fadli…! Hardik Fadli. “Umi gak perlu peduli sama Fadli!!” Lanjutnya suatu ketika.
“Apakah kamu berubah karna karena kepergian Abi? Apa kamu belum menerima kepergian Abi?”
“Umi tahu kenapa Fadli berubah? Umi tanyakan saja kepada Allah, ini gak adil, Mi …!”
“Fadli apa yang kamu katakan. Kamu tidak boleh berkata seperti itu, ini semua sudah jalan-Nya.”
“Umi_ dengar. Dulu Fadli jadi anak yang baik, Fadli selalu mengikuti apa yang Abi katakan, selalu berdoa kepada Allah tapi kenapa Allah tega terhadap Fadli kenapa …..?!”
Kemudian Umi menampar Fadli,
“ Ha .. ha .. ha.. karna Allah juga Umi berani menampar anakmu ini.”
“ Astaghfirullah …. Maafkan Umi, Fadli!!”
“Umi gak usah minta maaf, berdo’a saja kepada Allah yang selalu Umi sebut-sebut itu, agar anaknya menyusul bapaknya.” Bentak Fadli dan berlalu pergi keluar rumah entah kemana.
Masih sangat terbayang pertengkaran itu dipelupuk mata Najwa pertengkaran kakak dan ibunya. Kadang ada rasa rindu akan sesosok kakak yang sangat diridukan, sosok seorang kakak yang dulu ia kagumi karna ahklaknya.
Rasanya berat sekali Ramdhan tahun ini yang harus dijalani oleh Najwa dan umi. Setelah kepergian ayahnya sebulan sebelum bulan Ramadhan dan kakaknya yang pergi entah kemana, Najwa dan Umi hanya bisa berdo’a dan berharap ada keajaiban dan hidayah datang untuk kakaknya agra kembali ke jalan yang benar dan bisa berkumpul bersama-sama menikmati bulan ramadhan yang penuh berkah.
****
“Hey kalian semua jangan kabur kalian sudah tertangkap.” Teriak polisi yang merazia para pembalap liar.
“Fadli pergi …..!!” teriak laki-laki berjaket hitam yang sudah tertangkap polisi.
“Tapi Boss …….”
“Udah loe pergi, selamatin diri loe …..”
Akhirnya Fadli menuruti ketua genknya berusaha melarikan diri dari kepungan polisi, namun ketika ingin mangalihkan diri sebuah pentungan tiba-tiba menghantam pelipis Fadli, yang membuat pelipisnya langsung mengalirkan darah segar.
Fadli sempat berkelahi degan polisi tersebut, karna dirasa Fadli tak sanggup melawan, ia pun langsung melarikan diri dengan kedaan wajah penuh luka.. Darah tarus saja mengalir dari pelipisnya dan menutupi matanya kemudian rasa pusing mulai menjalar membuat Fadli berhenti, karna tidak kuat lagi Fadlipun menjatukan dirinya didepan toko bunga yang tutup.
“Ka Nisa, ada orang terluka didepan toko.” Teriak anak laki-laki yang terkejut melihat seorang pemuda pingsan dan penuh luka diwajahnya.
“Benarkah, Alif?” Tanya seorang wanita berjilbab merah jambu yang keluar dari toko bunga itu.
“Kasihan ka, dia terluka lumayan parah.” Jelas Alif
“Ya sudah kamu bawa kedalam dan obati lukanya. Kakak mau buka toko dulu.” Jalas wanita itu.
Seharian itu Fadli tidak sadarkan diri, tetapi saat Fadli sadar ia kaget karena Fadli tak tahu dimana dia berada. Yang dilihatnya hanya kamar yang dipenuhi lukisan kaligrafi.
“ Kakak sudah sadar???” teriak anak laki-laki ari pintu kamar saat melihat Fadli sudah sadar.
“ Aku dimana …..??” tanya Fadli bingung.
“ Kakak ada dirumah saya, tadi malam kakak saya temukan tak berdaya dan penuh luka didepan toko saya.”
Tak ada jawaban dari Fadli saat mendengar penjelasan dari anak laki-laki di hadapannya.
“ Siapa nama mu ??” tanya Fadli datar
“ Nama saya Alif ka’,nama kakak??”.
“ Fadli, kamu tinggal sendirian disini?”.
“ Tidak saya tinggal bersama kakak permpuan saya,, namanya ka’ Nisa”.
“ Alif .. laki-laki itu sudah sadar??”. tanya seorang wanita yang mungkin seumuran dengan Fadli, wanita itu menggunakan jilbab merah jambu.
“ Sudah kak………..”.
“ Ya sudah berikan laki-laki itu makanan, tadi kakak baru beli”.
“ Iya kak”.
Setelah Nisa pergi, Fadli sempat memperhatikan gadis berjilbab itu dan mengingatkannya kepada adiknya Najwa yang sudah lama ia tinggalkan bersama umi. Tak terasa hari sudah malam, Fadli sama sekali tidak bisa tidur, ketika Fadli ingin keluar kamar dilihatnya Nisa sedang berjalan sendirian ke Mushola sambil meraba-raba sekitarnya.
“ Nisa buta …..”. Fadli begitu kaget ketika melihat keadaan Nisa yang memiliki mata indah itu ternyata tidak bisa melihat. Fadli terus memperhatikan Nisa wajahnya sangat bercahaya karena air wudhu, entah karna cahaya atau apalah wajah Nisa terlihat sangat berseri dan cerah,wajah yang tak pernah dilihat Fadli. Kemudian Nisa melaksanakan shalat tahajud, berdo’a, dan mengaji. Fadli pun masih memperhatikannya.
“ Shalat…berdo’a… mengaji…” Fadli memang telah meninggalkan itu semua entah sejak kapan ia telah lama sekali meninggalkan itu semua. Suara Nisa yang indah melantunkan ayat Al-Qur’an, membuat hati Fadli teriris, ia baru sadar bahwa dia terlempar jauh dari jalan kebenaran.
Tak terasa waktu sahur telah tiba, Nisa pun menyudahi mengajinya untuk menyiapkan sahur, saat ingin kembali Nisa menabrak Fadli
“ Maaf siapa ya …..”.
“ Aku Fadli”.
“ Oh.. kamu laki-laki yang pingsan itu yah, namamu Fadli salam kenal nama ku Nisa, kata adikku kita seumuran,kamu sedang apa disini?”. Tanya Nisa tanpa curiga
“ Kebetulan lewat” Jawab Fadli bohong.
“ Kita sahur yuk…”. Ajak Nisa
“ Sahur……”. Jawab Fadli heran
“ Ya, inikan bulan Ramadhan, agama kamu Islam kan”.
“ Iya… aku…. Agama ku Islam”.
Dipagi buta itu Nisa, Alif dan Fadli sahur bersama. Paginya saat Nisa sedang menjaga toko bunganya, kemudian Fadli menghapirinya.
“ Assalamualaikum”.
“ Waalaikum salam, Fadli”. Jawab Nisa dengan senyum manis
“ Boleh aku duduk disamping mu”.
“ Boleh, silahkan ….”
Fadli sempat diam dan hanya memperhatikan Nisa yang sedang menata bunga mawar yang segar.
“ Nisa……”
“ Ya….. ada apa Fadli??”.
“ Kamu bisa membedakan bunga-bunga itu” tanya Fadli
“ Tentu bisa”
“ Tapi kamu kan …..”
“ Maksudmu aku buta, aku masih memiliki hidung yang bisa mencium aroma bunga yang berbeda-beda”
“ Kamu hanya tinggal berdua”
“ Ya, kedua orang tua ku telah meninggal karena kecelakaan dan butanya aku karena kecelakaan itu juga”.
Fadli diam sejenak, dia kagum pada Nisa yang begitu kuat dalam menjalani hidup dalam kenyataan seperti itu.
“ Kau punya kelurga?” Tanya Nisa
“ Aku… aku punya, aku punya umi dan adik perempuan”
“ Wah, pasti adik dan umi kamu cantik ya”
“………”
“ Sudahkah kamu menyiapkan kado untuk mereka lebaran nanti??”
“ Lebaran??”
“ Ya … lebaran dimana kita satu keluarga brkumpul meminta maaf , atas dosa-dosa kita kepada keluarga, dan merayakan keberhasilan kita berpuasa selama satu bulan”
“ Kado… aku belum memikirkannya”
“ Fadli, maaf aku lancang, sepertinya ada rahasia yang kamu sembunyikan kepada ku. Aku punya saran untuk mu, banyak keberkahan keajaiban dibulan Ramadhan, yang mana setiap do’a dikabulkan dan banyak setiap dosa diampuni, jika ada yang mengganjal dihati mu berserah dirilah kepada Allah, karena Allah Maha mengetahui dan Maha memberi. Dan aku yakin Allah bisa membantu masalahmu, karena Allah tidak pernah tidur dan Allah tahu apa-apa yang terjadi pada ciptaanya.”
Mendengar perkataan Nisa tiba-tiba Fadli menangis seperti ada batu besar yang baru saja dihancurkan, seperti ada cahaya yang baru saja menyinari hidupnya, hatinya lemah mendengar itu semua, tiba-tiba timbul rasa rindu yang begitu besar pada Najwa dan Umi, rasa bersalah pada abi, umi, dan najwa ingin rasanya Fadli bersujud dikaki umi.
“ Nisa … terima kasih atas bantuan mu, aku ingin kembali”
“ sama-sama Fadli”
Dengan segera Fadli pulang menggunakan sepedah motornya, hatinya bingung takkaruan apakah ini hidayah untuknya?? Saat dilampu merah, tiba-tiba kecelakaan itu terjadi, kecelakaan yang sangat parah. Fadli pun koma selama dua hari, dan terjadi kerusakan pada jantungnya umi dan najwa yang dapat kabar dari polisi langsung kerumah sakit dimana Fadli dirawat. Umi tak henti-hentinya menangis.
“ Fadli, kenapa kamu bisa jadi begini, umi yang tak pernah tau kabar kamu, kenapa sekalinya umi mendengar kabar kamu dalam keadaan seperti ini Fadli…” Ucap Umi sambil menangis.
“ Umi istighfar, berdoa saja semoga tak terjadi apa-apa pada kak Fadli” Najwa mencoba menenangkan Umi yang matanya mulai membengkak.
Tiba-tiba dokter datang memberitahukan bahwa Fadli membutuhkan donor jantung. Jika tidak, Fadli tidak akan terselamatkan. Umi dan Najwa yang mendengar kabar tersebut bingung bukan main, resah dan bimbang. Kemudian ada dokter lain yang memberitahukan bahwa ada yang ingin mendonorkan jantungnya.
Mendengar itu Umi dan Najwa bahagia, akhirnya operasi jantung pada Fadli berlangsung 5 jam kemudian Fadli sudah boleh dijenguk.
“Fadli…”teriak Umi saat bertemu Fadli
“Umi…Najwa…”
“Fadli, Umi kangen sama kamu”
“Umi maafkan Fadli,maafkan kesalahan Fadli Umi,Fadli khilaf Umi,Fadli khilaf…Fadli takut kehilangan Umi dan Najwa, Umi mau maafin Fadli…” Suara Fadli tertutup oleh suara tangisnya.
“ Umi dan Najwa maafin kamu Fadli, alhamdulillah kamu kembali kepada kita”.
“ Umi, Nisa lah yang telah menyadarkan Fadli, wanita itu yang telah membawa Fadli kembali”.
“ Pasti dia wanita yang cantik dan baik hati’.
“ Iya Umi, dia seperti malaikat”.
Saat mereka sedang bercakap-cakap, tiba-tiba ada dokter yang membawa anak laki-laki kehadapan Fadli.
“ Alif…” Fadli terkejut karna ia mengenal anak laki-laki itu.
“ Ibu… ini adalah adik dari pendonor jantung untuk anak Ibu…”
“ Pendonor jantung…??” tanya Fadli bingung sambil memegang dadanya.
“ Ka Fadli, kecelakaan itu membuat jantung Ka Fadli rusak an tidak bisa berfungsi, lalu tiba-tiba dokter memberitahukan bahwa ada ang ingin mendonorkan jantungnya.” Jelas Najwa kepada Fadli.
“ Itu… jantung Ka Nisa” jawab Alif sambil tertunduk.
“ Jantung Nisa…” Fadli sangat kaget, seluruh tubuhnya lemah, aliran darahnya seakan berhenti, Nisa wanita buta berjilbab merah muda yang baru ia kenal dan yang telah menyadarkannya kini memberikan jantungnya kepada Fadli, tanpa sadar Fadli menangis, menangisi kebodohan Fadli selama ini.
“ Umi…Nisa telah tiada, Fadli belum mengucapkan terimakasih Umi” tangis Fadli dipelukan Umi.
“ Pasti Nisa sudah tau niat baikmu Fadli, karna ia hidup pada ragamu”.
Saat Fadli mulai menyesali apa yang ia perbuat dan berjanji akan berubah menjadi lebih baik. Fadli melihat Abi dan Nisa tersenyum kepadanya, dan saat itulah takbir kemenangan berkumandang …
“Allah hu akbar …Allah hu akbar…Allah hu akbar.La…ila…ha ilallah hu Allah hu akbar Allah huakbar walillah ilham.”
Inilah keajaiban di bulan ramadhan yang penuh berkah.


TAMAT

oleh : ayi putri nabawi
Selengkapnya...

Khazanah Cinta




Hey….science lover hal a’roftum ??? dalam bahasa arab, cinta diungkapkan dalam berbagai macam kata dengan pengertian yang berbada-beda secara substansial dan kontekstual. Kata-kata cita tersebut diantara :

 MAHABBAH
Secara etimolois, “ Al-Hubb ” (cinta) adalah bentuk generik dari “ Al-Habb ” yang berarti inti hati. Al-Hujwiri dalam kasyf al-mahjub mengatakan bahwa kata mahabbah berasal dari kata habbah, berarti “ benih-benih yang jatuh dipadang pasir.” Diartikan demikian karena memang cinta adalah sumber kehidupan.

 WILAYAH
Salah satu arti wilayah dan derivasinya, seperti wila’ adalah kecintaan dan keberpihakan. Kata wali, yang sering disandangkan pada orang sholeh berasal dari kata wilayah dan walayat ( dalam bahasa Persia ), karena wali berarti kekasih.
 ‘ISYQ
Adalah an-Nuri ( wafat 907 M ). Seorang sufi yang pertama kali memperkenalkan istilah ‘isyq untuk melengapi istilah mahabbah. Menurut Rumi, ‘isyq adalah mahabbah yang tak terbilang banyaknya. Dalam beberapa literatur tasawuf, ‘isyq diilustasikan sebagai “ cinta majasi ” yang diharapkan menjadi eskalator menuju menara “ cinta sejati ”.
 SYAUQ
Syauq berarti kerinduan. Menurut Mulla Sadra, syauq adalah kecenderungan yang berlebihan dalam mencari kesempurnaan. Sesuatu yang pada hakikatnya tidak ada, tidak memiliki gambaran apapun karna ia tidak mungkin dicari. Dan adalah mustahil bila seseorang mamiliki syauq terhadap sesuatu yang keberadaannya punmustahil secara mutlak.
 MAWADDAH
Mawaddah berasal dari kata wudd yang berarti Al-Hubb Al-Katsir ( cinta yang deras ). Menurut pakar leksikografi al-Qur’an, Ar-Raghib Al-Isfahani, bila mahabbah hanya sebatas kasih yang tersembnyi dalam lubuk hati seorang insan, maka mawaddah lebih dari itu.
 RAHMAH
Kata rahmah berasal dari kata rahm, yang brarti rasa kasih yang mendorong munculnya perbuatan baik terhadap yang dikasihi. Maka perut ibu disebut “ rahim ” karena didalamna kasih ibu tercurah kepada janin tanpa mengharap imbalan.
 UNS
Uns berarti kenikmatan ( kemestraan ) saat sedang bersama dengan kekasih, Allah Swt. Imam Ali Bin Abi Tholib pernah berkata, “ ketahuilah, Allah mempunyai hembsan dihari-harinya.” Itu berarti bahwa setiap hari Allah memberikan hembusan kepada kita.
 ULFAH
Katab ulfah berasal dari kata kerja alifa, yang berarti mencintai. Ia mewakili subjek ( pecinta ). Kata benda ilf mewakili objek ( yang dicintai, kekasih ). Sedangkan kata allafa berarti “ memadukan ”. menurut ad-Dailami, kata krja allafa lebih signifikan karena secara harfiah lebih mencakup kedua belah pihak, pecinta yang dicintai.
Selain istilah-istilah diatas, ada sejumlah kata dalam bahasa arab yang juga memberikan signifikasi arti yang sama, seperti ra’fah dan luthf . [red]

sumber : pacaran setengah halal setengah haram
Selengkapnya...

SEGUMPAL DARAH YANG BERKUASA






إِنَّ فيِ الجَسَدِ مُضْغَةٌ فَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَ إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهُوَ القَلْبُ
“sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah yang apa bila segumpal darah itu benar maka benarlah seluruh jasad dan apabila segumpal darah itu rusak maka rusaklah seluruh jasad, ketahuilah bahwa itu adalah HATI “(HR. bukhari & muslim)



Dari hadits di atas kita di buat berfikir dengan ungkapan segumpal darah yang berarti hati, telah kita ketahui bahwa hati di dalam tubuh kita memang terbentuk dari gumpalan darah padat maka siapapun dapat menyimpulkan bahwa arti dari ungkapan hadits di atas adalah hati akan tetapi maksud dari kata hati di atas adalah lebih kepada fu’ad yaitu bagian terdalam dari hati, sebelumnya penulis akan mengajak anda untuk mengenal bagian-bagian dari hati. Ada 3 bagian hati dari dalam jasad manusia,yang pertama “sadrn” yaitu bagian terluar dari hati atau dapat diartikan sebagai dada yang menjadi bagian terluar dari pada hati itu sendiri, lalu “qalb” yaitu bagian kedua dari hati yang terdapat dalam tubuh manusia yang digambarkan oleh kebanyakan orang berbentuk seperti daun sanubari, qalb adalah bentuk dari hati tersebut, selanjutnya bagian yang paling dalam yang menjadi sumber kontrol dari tubuh manusia dan otak yaitu “ fu’ad” dimana fu’ad inilah bagian terpenting dari hati itu.

Jadi yang dimaksudkan pada hadits di atas adalah hati yang paling dalam yang menjadi raja bagi tubuh manusia dengan perintah hati pulalah otak merangsang hal-hal yang akan di lakukan oleh tubuh, maka kita sebagai pemilik tubuh harus pintar-pintar menjaga hati, seperti yang telah dijelaskan dalam hadits apabila hati tak dapat kita jaga, ia akan kacau salah-salah saytan akan menguasainya maka seluruh perbuatan kita atas perintah saytan karna saytanlah yang menguasai hati kita, tapi bila kita dapat menjaga dengan baik hati kita dengan dzikrullah maka malaikatlah yang akan menjadi komandan ia yang akan menentukan perintah hati terhadap tubuh.
Kewaspadaan dalam menjaga dan mengarahkan hati kepada hal yang benar harus kita usahakan sejak dini, karna bila hati sudah membatu akan sangat sulit menghancurkan batu itu kecuali Allah mencerahkan hati itu dengan hidayahnya yang tentunya sangat ter batas. Hati bisa menjadi sangat mudah lembut juga bisa manjadadi sangat mudah keras tergantung dari si pemilik hati itu sendiri, di bulan ramadhan ini sebaiknya dengan tak henti-hentinya kita terus mengarahkan hati kita kepada sang khaliq karna hanya di bulan ini limpahan hidayah Allah datang kepada hamba-hambanya yang berjuang mendekatkan hatinya kepada Allah, jadi bulan yang penuh maghfiroh ini menjadi kesempatan emas bagi kita untuk meluruskan hati kita kepada hal-hal yang benar agar hati yang sudah seharusnya kita jaga ini tak menjadi rusak oleh kesesatan.
Pada kesempatan ini baiknya kita manfaatkan waktu untuk mencari nurullah untuk mencerahkan hati kita dan menetapkan hati kita pada satu keyakinan pada satu keimanan dan satu agamanya yaitu segala sesuatu yang diridhoi-Nya, perlu pembaca ketahui bahwa kata qalb berasal dari kata kerja qalaba-yaqlibu yang berarti membalikan atau memalingkan yang menjadi kata benda qalb, jadi dapat disimpulkan bahwa qalb atau hati itu adalah sesuatu yang sering berbalik atau berpaling, dalam do’a umumnya do’a setelah shalat fardhu kita sering mengucapkan,
"ياَ مُقَِلّبَ القُلُوبِ ثَبِّت قُلُوبَنَا عَلى دِينِكَ وَ عَلى عَطَاءَتِكَ"
“wahai pembalik ( yang membulak-balikan ) hati, tetapkanlah hatiku atas agamamu dan keta’atanku kepadamu.”
Sangat jelas dari do’a ini kita dapat mengetahui bahwa hati itu adalah sesuatu yang selalu tak tentu dan tak tetap, selalu berpaling dan kadang kembali kadang ia baik kadang ia juga buruk, tak bosan penulis menyimpulkan bahwa segalanya tergantung dari pemilik qalb itu sendiri, jika ia bisa menetapkan hatinya pada kebaikan juga dengan do’anya kepada sang pembalik hati maka selamatlah pemilik hati itu, sebagai orang terpelajar (santri) seharusnya kita dapat menetapkan kebaikan dihati kita, karna kita mengetahui apa balasan dari kebaikan dan apa balasan dari keburukan.

Selengkapnya...

Labels

Islam Ornamental Art