Al-Yaqin ( Yakin atau keyakinan ) merupakan tingkat tertinggi dari keimanan. Jika keyakinan itu telah tumbuh dalam diri seseorang, niscaya keimanan pun akan tumbuh dalam dirinya. Sehingga, seseorang akan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keyakinan tidak datang dengan tioba-tiba menghampiri. Namun kita berusaha untuk mendapatkannya. Seseorang dapat mmpertebal keyakinan sesuai dengan tingkat kemampuan nya.
Keyakinan merupakan cahaya Ilahi yang menerangi hakiki manusia. Dengan cahaya inilah akan muncul pengaruh-pengaruh yang dapat membuahkan hasil ilmu dan keyakinan. Misalnya, buah dari keyakinan diibaratkan dengan seseorang ang melihat api dan asap dirumahnya, lalu dia yakin bahwa rumah nya terbakar. Dengan segera dan yakin bahwa rumahnya terbakar, maka ia segera mematikan api tersebut. Bila keyakinan tersebut tidak muncul dalam diri seseorang maka tidaklah mungkin ia akan tergerak untuk segera melakukan apa yang mengancamnya.
Namun terkadang, keyakinan juga mampu terkalahkan oleh kekuatan imajinasi dan logika. Contohnya : seseorang merasa takut terhadap jenazah yang diletakan disebuah kamar dan gelap gulita, padahal ia yakin bahwa orang mati tidak akan mampu melakukan sesuatu, jasad itu bagaikan seonggok kayu kering yang tak dapat bergerak. Namun apa yang menyebabkan ia takut terhadap mayat?? Ini membuktikan bahwa kekuata hayalnya telah mendominasi dan menghalangi pengaruh keyakinannya.
Seseorang meyakini adanya kematian yang akan menjemputnya kapanpun jua. Namu mengapa ia begitu kikir, tamak dan suka mentulut api permusuhan, tindakan orang yang meyakini adanya kematian itu tak ubahnya orang yang meragukan terjadinya kematian dan tidak yakin terhadap terjadinya kematian didunia dan adanya kehidupan kekal diakhirat nanti.
Orang yang menyakini hari akhirat dan adanya balasan dihari tersebut, ia senantiasa akan menjaga ucapan dan perilakunya dengan benar dan hati-hati. Namun orang yang yakin pada hari akhirat, masih banyak yang lalai dan minimnya perhatian terhadapnya. Allah berfirman dalam surat Al-A’Raf : 179.
..... وَ لَهُمْ َأَََعْيُنُ لايُبْصِرُوَْنَ ِبِِِهَا وَلهُمْ ََأذَانَ لا َيَسْمَعُوْنَ ِبهَا أََؤَلََئِكَ كالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلّّ .......
Artinya : “ … Mereka mempunyai mata ( tetapi ) tidak digunakan untuk melihat ( tanda-tanda kekuasaan Allah ) dan mereka mempunyai telinga ( tetapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah ) mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka labih sesat lagi …. ” ( surat Al-A’raf :179 )
Tanamkanlah keyakinan dalam diri demi meraih keimanan. Yakin berarti menyakini sesuatu tanpa secuilpun keraguan. Dan keimanannya tak tergoyahkan tatkala didera keraguan-keraguan. Al-yakin lahir dari cahaya yang menyinari hati dan membersihkan kotoran keragu-raguan.
Hal-hal yang menambah keyakinan dan keimanan adalah beribadah dengan ikhlas, terutama duduk bersama orang-orang baik dan ahli yakin. Misalnya mulai dari sholat, puasa, dzikir, membaca Qur’an, infaq, dll. Yang demikian itu senan tiasa menganugrahkan kemilauan cahaya akhlah yang indah dan perbuatan yang baik.
Firman Allah dalam surat At-Tahrim : 8
......نُوْرُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِهِمْ وَ بِأَيْمَانِهِمْ....
Artinya : “....Sedangkan cahaya mereka memancar dihadapan dan disebalah kanan mereka.....” (At-Tahrim : 8 )
Setiap ibadah yang dilakukan dengan benar dan khusyu akan menambah terang cahaya dalam hati dan menjadikan mudah dalam menerima cahaya pengetahuan dan keyakinan.
Marilah kita meyakini hati, jiwa dan raga kita untuk lebih dekat kepada sang kholiq. Karena dengan keyakinan, senantiasa menjadi obat dan mencegah kedengkian serta keragu-raguan yang selalu bersemayam dan merasuk dalam hati setiap insan.
Marilah kita sama-sama meraih keimanan agar mencapai tingkat yakin. Bila percaya diri seseorang lemah atau terjangkit virus keraguan dapat dikatakan dengan tegas bahwa ia belum mendapatkan keyakinan. Keimanan yang dibarengi dengan keyakinan adalah keimanan yang bernilai.
Yakin berarti percaya atas kenyataan dan bersifat konsisten artinya tidak dapat digemingkan oleh apapun. Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang beriman dan meyakini Allah SWT, hari akhir syurga dan neraka. Amien ya Rabbal A’lamien.
sumber : wardah magazine
Selasa, 02 November 2010
Al - yaqin Kemilau Anugrah Cahaya Qalb
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for reading !! left your comment, please..