Kamis, 09 September 2010

NASHRUDDIN sang SUFI



Nasruddin adalah tokoh sufi terkenal di daratan Asia Tengah, Eropa Timur, dan juga Cina.

Kisah Beliau seperti kisah Abu Nawas yang terkenal melintasi batas dan waktu, cerita Nasrudiin bahkan seakan telah berubah menjadi crita rakyat yang tak jarang disesuaikan dengan konteks lokal.Tak heran bila beliau mendapat sebutan di negara yang berbeda.

berikut adalah 3 cerita mengenai dirinya :


Mimpi Religius

Nasruddin sedang dalam perjalanan dengan seorang Pastur dan Yogi (Biksu). pada hari kesekian bekal mereka habis dan tinggal sepotong kecil roti, masing2 mereka berhak memakan roti itu. setelah debat seru mereka akhirnya sepakat memberikan roti itu kepada siapa yang malam itu bermimpi paling religius, maka mereka tertidur.

pagi hari saat terbangun, pastur bercerita:"Aku bermimpi meliah Kristus membuat tanda salib, itu adalah tanda yg istimewa sekali"

Yogi menukas:"itu memang istimewa, tapi aku bermimpi melakukan perjalanan ke Nirwana dan menemui tempat yg paling indah"

kemudian Nasruddin berkata:"aku bermimpi sedang kelaparan ditengah gurun dan tampak bayangan Nabi Khidir dan bersabda 'kalau engkau lapar, makanlah roti itu?'. Jadi aku langsung bangun dan memakan roti itu saat itu juga.

Bersembunyi

saat malam seorang pencuri memasuki rumah Nasruddin. kebetulan Nasruddin melihatnya, karena ia sendirian saja maka Nasruddin cepat2 bersembunyi di dalam peti. sementara itu pencuri memuali aksinya menggerayangi rumah. sekian lama kemudian pencuri belum menemukan sesuatu yang berharga hingga akhirnya ia membuka peti besar dan memergoki Nasruddin yang bersembunyi. "AHA!" kata se pencuri, "apa yg sedang engkau lakukan disini?"

Jawab Nasruddin :"Aku malu karena aku tidak memiliki apa2 yang bisa kamu ambil, itulah sebabnya aku bersembunyi disini"

Keledai membaca

Timur Lenk menghadiahi Nasruddin seekor keledai dan nasruddin menerimanya dengan senang hati, tetapi timur lenk meminta agak keledai itu diajarkan membaca dan diberi waktu 2 minggu untuk melihat hasilnya.

2 minggu kemudian nasruddin kembali keistana dan timur lenk menunjukkan sebuah buku besar. nasruddin mengigring keledainya ke buku itu dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahya. terus menerus dibaliknya setiap halaman sampai halaman akhir. setelah itu si keledai menatap nasruddin "demikianlah, keledaiku sudah bisa membaca"kata nasruddin

timur lenk menanyakan bagaimana cara mengajarkan keledai itu menbaca?

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halam untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar."

"Tapi," tukas Timur Lenk tidak puas, "Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya ?"

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca: hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai, bukan?

sumber : http://www.facebook.com/deliar.nudita catatan facebook acoount ini ^^

1 komentar:

Nasrudin.alghifari mengatakan...

Yup itulah nasrudin yang mullah nan pandai!

Posting Komentar

Thank you for reading !! left your comment, please..

Labels

Islam Ornamental Art