Sabtu, 25 Desember 2010

Kau Inspirasi ( cerpen )



“Aku tak tahu lagi harus bagaimana padahal aku sudah sangat berusaha agar aku dapat membuat karya besar lagi…!!”.keluh seorang penulis ternama pada editornya
“coba kau periksa lagi karya mu itu,aku tidak mungkin menerbitkan karya yang tidak berbobot,karna itu akan merugikan ku.”jawab sang editor
“…….aku pergi..!!!”
Ia menundukan kepalanya dan beranjak dari kursi yang ia duduki,
“Hei..jangan lupa kau bawa karyamu yang tak berguna ini,kau harus tahu,namamu akan jatuh dari dunia karya tulis..!!!!”.
Sang penulis tadi dengan cepat mengbil artikelnya dari meja editor
“Aku berhenti menerbitkan karyaku di perusahaanmu..!!!!”
“O…silahkan,lagi pula kau sudah tak berguna lagi”.celetuk sang editor
“Aku bukan alat……!!akan kubuktikan aku dapat menciptakan karya terbaik & tak akan membutuhkan editor lagi…,”
Dengan perasaan kesal ia keluar dari ruangan editor dan pergi menuju kediamannya,dalam perjalanannya ia terus berkeluh-kesah…dengan hati bimbang dan gunda yang menyelimuti.

Ia adalah Karin,gadis indo yang imajinasinya sangat tinggi,karna karya-karyanya yang amat hebat namanya meledak di kalangan penulis-penulis terkenal,ia juga seorang muslimah yang ulet dalam beribadah,setiap malam ia selalu bermunajat kepada allah meminta ridho akan karya-karyanya.
Tapi kali ini karya-karyanya sama sekali tak di minati oleh para editor,ia tak tahu kenapa mendadak seperti itu,kejadian yang sama sekali tidak ia ketahui apa penyebabnya.

Sesampainya di rumah……
Dengan langkah gontai ia menuju kamar pribadinya,tempat dimana ia menciptakan karya-karya yang luar biasa.Tubuhnya yang tak kuasa menahan lelah ia rebahkan diatas kasur,pandangannya lurus menatap langit-langit kamar,sambil berbisik..
“Apa kesalahannya..??apa salahku,berkali-kali aku menunjukan karanganku,berkali-kali pula editor-editor itu menolaknya,apa..sampai disini saja karir hidupku,..tapi hanya ini yang bisa kita lakukan.”
Tiba-tiba terdengar deringan telepon dari arah ruang tamu,dengan sedikit malas ia menuju asal suara itu & perlahan mengangkat teleponnya…
“Assalamualaikum..!”.ucap Karin
“Wa alaikumsalam.!karin.,ini ummah,sekarang lagi sibuk ga’?”
“….emang ada apa sih?”
“kayanya kamu lagi ga’ semangat ya…suaranya lesu banget.”
“ngga’ ko..!!”
“aku tau situasi Karin sekarang,jadi ga’ usah disembunyiin ..kita kan dah lama sahabatan”
Karin merekahkan senyumnya ketika ia mendengar penuturan sahabatnya tadi,kemudian ia meneruskan percakapannya,
“kamu emang sahabat terbaikku…”
“tentu aja.!O,ya..kamu lagi ga’ ada acara kan rin,ikut aku yaa..lagian kamu lagi penatkan..”
“kemana..??”
“pokoknya ikut aja ya…Assalamualaikum!.”
“wa…wa alaikumsalam…”
Suasana hati Karinpun agak membaik,ia berfikir..”mungkin ummah mempunyai sebuah solusii untukku,ia selalu tahu jalan terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah”.



Esoknya……
“kita mau kemana?,”Tanya Karin
“kamu tau syafiq?,”jawab ummah
“Mm…dia teman sealumni kita kan,kenapa dia?”
“kamu juga pasti tau siapa dia,teman kita yang sangat mengerti masalah batin dari zhahirnya,ia seseorang yang amat bijaksana,taqwa dan sempurna di mata manusia,walau ia orang yang amat diam tapi jika ada yang butuh bantuannya dia pasti bersedia”
“lalu apa hubungannya denganku?”
“Minta pendapatnya,mungkin dia bisa bantu..!”
Karin mengerutkan keningnya dan menatap ummah bingung
“coba saja,kan ga’ ada ruginya..!!”
“hmm…akan ku coba!”
“Bagus..aku sering melihatnya duduk di bangku taman pada jam ini,tapi jangan bersikap seperti mencarinya,sambil mai-main di taman saja..ok!”
“…hmm aku mengerti.!,”
Karin dan ummah menuju taman kota dengan niat mencari teman mereka,yang mereka yakini dapat membantu masalah Karin.,sesampainya di taman….
“lihat ia sedang duduk di bangku taman itu,sepertinya ia sedang menghafal al-qur’an,” jelas ummah
“aku takut mengganggunya ,”
“kau lewat saja di depannya,lalu menyapanya,selanjutnya….terserah Karin.”
“baiklah aku akan coba..”
“aku pulang duluan yaa..”
“kau tak ikut denganku??”
“aku tak bisa maaf ya Karin…”
Karin memandang ummah mengungkapkan keraguannya untuk menemui syafiq,tapi ummah meyakinkannya,maka dengan langkah yang penuh giroh Karin menuju tempat dimana seorang syafiq duduk,akhirnya…ia sampai di tempat itu, ia menghentikan langkahnya tepat di depan syafiq,…ia menolehkan kepalanya dan menyapa syafiq..
“assalamualaikum…”
“wa alaikumsalam…afwan yaa ukhty man anti?”
“nasyita ilaya yaa akh..???ana Karin temen sealumni antum..!!”
“laa ba’sya…!afwan,ana ngeganggu hafalan antum ya!”
“ah…ngga’!!”
Mereka terdiam,keheninganpun menyelimuti,namun syafiq memecahkan keheningan itu dengan pertanyaan yang membuat Karin terkejut.
“Karin punya masalah ya…!!masalah yang amat membingungkan…,”
Karin hanya terdiam sambil menatap tak percaya pada syafiq dan bertanya-tanya dalam hatinya.”ke..kenapa ia tahu..???”
Rasa ketidak percayaan itu tak dapat ia pungkiri,ia tetap terdiam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh syafiq
“padahal hanya satu yang menimbulkan masalah itu,anti Cuma lupa pada seseorang yang amat penting,hanya itu,tapi lupa padanya adalah suatu hal yang amat buruk,anti lupa padanya sampai tak pernah sama sekali menyapanya dan menyabut namanya,padahal ia yang akan memberi syafaat di hari kiamat nanti,..itu…hanya itu,jika kau belum menyadarinya juga itu amat keterlaluan,”
Syafiq beranjak dari bangku taman yang ia duduki
“sepertinya aku harus pergi…”
Syafiq melangkahkan kakinya
“syafiq….syukron”
“afwan….”
Ia terus berjalan ,berlalu dari hadapan Karin,akan tetapi Karin masih terpaku,diam membisu,ia menegakankan kepalanya dan terlihatlah wajahnya yang penuh dengan air mata,ia berlari menuju rumahnya,sambil berkata-kata,
“kenapa aku masih belum sadar….aku melupakannya….aku telah lupa…pada siapa …aku sangat keterlaluan,”
Malamnya ia terus bermunajat pada allah,memohon bantuannya,agar ia ingat dengan semua yang ia lupakan,ia terus menangis & ia tertidur dalam permohonannya…
Lalu ia bermimpi,dalam mimpinya…ia melihat seseorang di depannya yang amat bercahaya bahkan melebihi cahaya matahari tapi ia membelakangi Karin,lalu Karin bertanya..
“siapakah engkau wahai tuan?….engkau amat bercahaya..,”
“aku Rasulullah..,”
Karin tersentak kaget,
“ya Rasulullah…aku ummat mu…mengapa engkau membelakangi ku..?,idzinkan aku menatap wajahmu ya habiballah…”
“tapi aku tak mengenalmu….kau bukan ummatku..”
“aku ummatmu ya Rasulullah…aku ummatmu..!!”
Karin terbangun dari tidurnya,dengan mimpinya itu akhirnya Karin sadar akan kesalahannya,satu kesalahan yang amat besar,ia terus larut dalam kesedihan dan terus mengulangi perkataan dalam mimpinya tadi..
“aku ummatmu ya Rasulullah…!!!aku mengerti aku tak pernah menyapanya dan menyebut namanya itu berarti aku tak pernah bersholawat kepadanya,ialah yang memberi syafaat dihari kiamat nanti,ialah Rasulullah,semua yang ku lakukan jadi tidak berkah..!!!”
اللهم صلى على محمد......يا ربي صلى عليه وسلم
اللهم صلي وسلم وبارك عليك......

Sepanjang waktunya ia selalu bersholawat tak alfa satu hari pun,sejak saat itulah kehidupannya berubah dan inspirasinya dari rasulullah ,ia sadari selama ini karyanya hanya tentang dunia &kali ini ia menciptakan karya yang seluruhnya mencakup akhirat,semuanya menjadi berkah,rasa senang pun tak luput dari hatinya,
suatu malam dalam sujudnya ia mensyukuri apa yang telah terjadi padanya & tentu ia tak melupakan rasulnya,ia pun tertidur & bermimpi…dalam mimpinya,ia kembali melihat seseorang di hadapannya yang amat bercahaya akan tetapi kali ini tak membelakanginya…..ya..ialah Rasulullah,lalu Karin berkata..
“aku ummatmu..ya Rasulullah,aku ummatmu..,”
“ya…aku telah mengenal mu…kau adalah ummatku…”
Rasa bahagia yang sangat dahsyat yang tentu saja tak dapat Karin ungkapkan dengan kata-kata..air matanya tak dapat terbendung lagi,mimpi yang sangat indah itu….suatu yang nyata dalam hidupnya.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

subhanallah

lumayan bagus cerennya !

Tania Bonita mengatakan...

cerpennya bagus mbak :)

M.el-hasani mengatakan...

Terima kasih !!

Posting Komentar

Thank you for reading !! left your comment, please..

Labels

Islam Ornamental Art